Dinas Kesehatan Probolinggo

Loading

Inovasi Terbaru dalam Pemberantasan DBD di Probolinggo

Inovasi Terbaru dalam Pemberantasan DBD di Probolinggo


Inovasi terbaru dalam pemberantasan DBD di Probolinggo menjadi sorotan penting dalam upaya memerangi penyakit yang sering kali menimbulkan wabah di daerah ini. DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Menurut Dr. Andika Pramana, seorang ahli kesehatan masyarakat di Probolinggo, inovasi terbaru sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD. “Kita perlu terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menemukan cara yang lebih efektif dalam memerangi penyakit ini,” ujarnya.

Salah satu inovasi terbaru dalam pemberantasan DBD di Probolinggo adalah penggunaan larvivorous fish, yaitu ikan pemakan jentik nyamuk. Menurut penelitian yang dilakukan oleh tim ahli kesehatan di Universitas Airlangga, penggunaan larvivorous fish telah terbukti efektif dalam mengurangi populasi nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit DBD.

“Inovasi ini merupakan langkah proaktif dalam mengendalikan penyebaran DBD di Probolinggo. Dengan memanfaatkan ikan pemakan jentik nyamuk, kita dapat mengurangi risiko penularan penyakit ini,” kata Prof. Bambang Sutrisno, seorang pakar entomologi dari Universitas Brawijaya.

Selain itu, penggunaan insektisida dengan formula baru juga menjadi inovasi terbaru dalam pemberantasan DBD. Menurut Dr. Dewi Indriani, seorang dokter spesialis penyakit menular di RSUD dr. Mohamad Saleh Probolinggo, formula insektisida yang baru dapat lebih efektif dalam membunuh nyamuk Aedes aegypti tanpa menimbulkan resistensi.

“Inovasi terbaru dalam penggunaan insektisida merupakan langkah penting dalam memerangi DBD di Probolinggo. Kita harus terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk menemukan formula yang lebih ampuh dalam membasmi nyamuk pembawa virus DBD,” tambahnya.

Dengan adanya inovasi-inovasi terbaru dalam pemberantasan DBD di Probolinggo, diharapkan dapat mengurangi angka kasus DBD dan mencegah terjadinya wabah di masa mendatang. Para ahli kesehatan dan pemerintah daerah perlu terus bekerja sama dalam mengimplementasikan inovasi-inovasi tersebut guna melindungi masyarakat dari penyakit mematikan ini.